Thursday, February 8, 2018

makalah keselamatan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebelum kita membahas lebih jauh hal keselamatan menurut Paulus, maka perlu kita mengenal lebih jauh akan Paulus. Paulus adalah seorang Ibrani sejati, dari suku Benyamin. Suku Benyamin bersama suku Yehuda merupakan dua suku di daerah Palestina Selatan (kerajaan Yehuda). Dua suku ini tetap memihak kepada keturunan Daud setelah kerajaan Israel pecah. Disunat pada hari ke delapan, memenuhi hukum Taurat dalam Im. 12:3 “mengerat kulit khatan pada hari ke delapan”. Informasi ini memberi kita kesimpulan bahwa orang tua Paulus tentulah orang Ibrani yang setia terhadap perintah-perintah Allah.
Berdasarkan pengakuannya sendiri di Yerusalem, ketika ia akan ditahan, Paulus bersaksi: “Aku adalah orang Yahudi dari Tarsus (Kis. 21:29)”. Kesaksiannya dilanjutkan dengan: “Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita (Kis. 22:3). Di depan Sanhendrin (Mahkamah Agama), Paulus mengaku: “Aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi” (Kis. 23:6). Kepada jemaat di Korintus Paulus menuliskan “Apakah mereka orang Ibrani? Aku juga orang Ibrani. Apakah mereka orang Israel? Aku juga orang Isreal. Apakah mereka keturunan Abraham? Aku juga keturunan Abraham” (2 Kor. 11:22).
Paulus fasih menggunakan dua bahasa yakni: Yunani dan Ibrani. Sebagai seorang Israel dari kecil Paulus telah diajari bahasa ibu (Ibrani). Kemudian sepanjang masa hidupnya Paulus lebih banyak menggunakan bahasa Yunani. Bahasa Yunani menjadi bahasa pergaulan dalam seluruh kawasan yang dikuasai kekaisaran Romawi. Menurut Drane[1] ada tiga pengaruh utama pada Paulus selama masa mudanya, yakni agama Yahudi, filsafat Yunani dan agama-agama rahasia.
Dengan pengaruh tersebut dapat dipahami bagaimana Paulus dalam menyampaikan pendapatnya akan keselamatan (Yun. Soteria) selalu mengkaitkannya dengan pemahaman orang Yahudi akan Taurat sebagai sumber keselamatan. Bahkan dikalangan non Kristen topik ini telah menjadi bahan mereka untuk menyerang iman kekristenan, dengan mengatakan bahwa Paulus adalah ”penyesat” ajaran keselamatan yang dibawa oleh Yesus dan disebarluaskan oleh para Rasul yang hidup bersama-sama Yesus. Pemahaman yang benar akan menolong kita untuk tetap teguh kepada kepercayan kita semula dan bahkan menolong mereka yang mengalami keraguan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan keselamatan ?
2. Bagaimana proses dari keselamatan itu?
3. Apa yang diperlukan dalam karya keselamatan?















                                                               BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KESELAMATAN
Keselamatan dalam teologi Paulus lebih dikenal dengan tema ”pembenaran” (dikaiosis) yang terutama dikembangankan dalam kitab Roma dan Galatia. Kata dikaiosis sendiri hanya terdapat dalam Rom.4:25 dan 5:18. Sedang kata kerja ”membenarkan” (dikaioun) digunakan 15 kali dalam Roma dan 8 kali dalam Galatia. Disamping itu dalam Korintus hanya terdapat dalam 1Kor.4:4 dan 1Kor.6:11.
Secara hurufiah selamat atau keselamatan, dalam bahasa Ibrani yesu’a dan Yunani soteria, berarti tindakan atau hasil dari pembebasan atau pemeliharaan dari bahaya atau penyakit, mencakup keselamatan dan kemakmuran. Pergeseran arti ”keselamatan” dalam Alkitab, bergerak dari ihwal fisik ke kelepasan moral dan pembenaran dan keselamatan dengan maksud adalah soteria menurut Paulus.
B. KESELAMATAN MENURUT PAULUS
Paulus menyatakan bahwa Kitab Suci dapat memberi manusia ”hikmat dan menuntun ke keselamatan oleh iman kepada Yesus Kristus” (2 Tim.3:15 dab), dan menyediakan sarana-sarana yang penting untuk menikmati keselamatan yang penuh. Dengan memperluas dan menerapkan konsep PL tentang keadilan Tuhan yang menjadi bayang-bayang bagi keadilan yang menyelamatkan didalam PB, Paulus menunjukkan betapa tidak ada keselamatan oleh hukum. Sebab hukum hanya dapat menunjukkan kehadiran dan memancing aktivitas dosa, dan membungkamkan manusia dalam kesalahannya di hadapan Allah (Rom.3:19; Gal.2:16).
Keselamatan disediakan sebagai anugerah dari Allah yang adil, yang berbuat dalam rahmat kepada pendosa yang tidak layak. Pendosa yang oleh anugerah iman, percaya kepada keadilan Kristus, memberikan kepada pedosa yang tak layak itu (yaitu memperhitungkan baginya keadilan Kristus yang sempurna), mengampuni dosa-dosanya, mendamaikan dia dengan diri-Nya sendiri di dalam dan melalui Kristus yang sudah ”membuat perdamaian melalui darah salib-Nya” (2Kor.5:18;Rom.5:11;Kol.1:20), mengangkatnya menjadi keluarga-Nya (Gal.4:5 dab; Ef.1:13; 2 Kor.1:22) memberinya materai, kesungguhan, dan buah sulung dari Roh-Nya didalam hatinya, dan dengan demikian menjadikannya makhluk baru. Oleh Roh yang sama sarana keselamatan berikutnya memampukan dia berjalan dalam kehidupan yang baru, sambil makin mematikan perbuatan-perbuatan daging (Rom.8:13) sampai akhirnya ia dijadikan sama dengan Kristus (Rom.8:29) dan keselamatannya digenapi dalam kemuliaan (Flp.3:21).
Pokok soteriologi Paulus adalah ”prinsip solidaritas” : Karena Kristus bersatu dengan manusia dalam kematian, maka manusia bersatu dengan Kristus dalam kebangkitan. ”Allah mengutus putra-Nya sendiri dalam kesamaan daging dosa dan kerena dosa” (Rom.8:3) ” Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (2Kor.5:21). Tetapi kesatuan Kristus dengan kita dalam kematian merupakan dasar untuk kesatuan kita dengan Kristus dalam kehidupan. ”kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus”. (2Kor.4:14), atau dengan kata lain : Yesus Kristus, menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya (2Kor.8:9). Dasar teologi pembenaran adalah solidaritas Kristus dengan manusia.
Pada akhirnya secara tegas Paulus mengatakan bahwa ”tidak seorang pun dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat (Rom.3:20; Gal.2:16), argumentasi yang dikemukakannnya adalah :
(1) Karena tidak ada orang yang (dengan sempurna) mengalami Taurat, dan
(2) Juga andai kata orang mentaati Taurat dengan sepenuhnya, tidak ada gunanya sebab kebenaran datang hanya karena iman.
Dalam menyampaikan kabar keselamatan (pembenaran) Paulus menggunakan metode metafor, yaitu melalui penggambaran keselamatan kedalam 3 gambaran, yaitu :
(1) Gambaran ”perdamaian” yang dikembangkan terurama dalam Roma 5:10-11; 2Kor.5:18-20.
(2) Gambaran ”pembenaran” dalam Roma.3:25.
(3) Gambaran ”penebusan” yang terdapat pertama dalam Roma.3:24; 8:23; 1Kor.1:30.
Dalam PL Yahwe disebut ”Penebus Israel” (Yes.41:14; 43:14; 44:6). Dalam PB Allah mengutus anakNya untuk menebus (membeli) mereka yang ada dibawah Taurat (Gal.4:5).
Dalam penyampaian tulisan-tulisannya maupun surat-surat pengembalaannya, Paulus kerap menggunakan metode dialogis, dengan mengajukan pertanyaan dan menjawab sendiri pertanyaan dimaksud, namun kadang ada pertanyaan-pertanyaan yang dibiarkan tanpa jawaban, seperti misalnya Roma.7:24; Filipi 1:22; 1Kor.7:16.
Dalam membahas soteoriologi Paulus terutama menggunakan hukum Taurat, yang dibahas dalam terang Injil. Keberadaan Taurat sebagai sumber keselamatan bagi kaum Yahudi telah digugat oleh Paulus, bahwa ”pembenaran” hanya oleh iman didalam Yesus Kristus.
Sebenarnya seluruh doktrin keselamatan Paulus didasarkan pada kemiskinan dihadapan Allah, bahwa kita tidak dapat menyelamatkan diri kita dengan melakukan Hukum Taurat dan dengan usaha kita sendiri, tapi kita, seperti anak kecil, bergantung sepenuhnya kepada Allah. Roh Allah yang telah disuruh kedalam hati kita itu, yang memungkinkan kita untuk berseru di dalam kemiskinan roh, "ya Abba, ya Bapa." Disinilah letaknya seluruh dasar bagi teologia Paulus. Paulus memahami ajaran Tuhan Yesus dengan begitu baik dan sempurna.
 Saat dia berbicara tentang kehilangan segala sesuatu. Saat kita kehilangan segala sesuatu, kita akan menjadi miskin. Paulus menganggap semuanya sebagai sampah. Itu adalah kemiskinan di hadapan Allah ! Ia menganggap semua itu tidak berharga supaya dia dapat memperoleh Kristus. Inilah menjadi kekuatan bagi berita keselamatan menurut Paulus, Yesus adalah pusat dan sumber keselamatan yang melayakkan orang yang seharusnya tidak layak untuk menerima keselamatan. Secara tegas Paulus hendak mengatakan, diluar Kristus tidak ada keselamatan.
 Ketergantungan akan keselamatan kepada Kristus, dipertegas lagi oleh Paulus pada saat ia mengalami penderitaan yang berat dan bahkan putus asa dengan mengatakan ”Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati (2Kor.1:9). Ketergantungan kepada Taurat untuk mencapai keselamatan akan mengarahkan manusia untuk menggantungkan keselamatan kepada kemampuan dan kekuatannya sendiri, apabila pemahaman ini yang berkembang maka Yesus Kristus menjadi tidak lagi penting. Inilah yang ditolak secara tegas oleh Paulus. Bahkan pada akhirnya Ia mengatakan bahwa ”bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”. (Flp.1:21).
Kelemahan Paulus dalam pemberitaan keselamatan adalah adanya pertanyaan-pertanyaan yang ia berikan dan tidak dijawab dengan tegas olehnya, seperti Flp. 1:22, Paulus sendiri menunjukkan kebingungannya, apakah harus memilih untuk tetap hidup atau mati. Hal ini dapat dikaitkan dengan kesengsaraan yang sedang dialaminya, olehkarena demikian sakitnya, hingga Ia sendiri tidak dapat menentukan apaka lebih baik baginya untuk tetap hidup atau mati saja. Demikian halnya pada Rom. 7:24 ”Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Pertanyaan ini seolah menunjukkan kebingungan Paulus bahwa sekalipun ia berkeinginan untuk tetap melayani hukum Allah dengan akal budinya tetapi ia juga memiliki tubuh insani yang melayani hukum dosa.
Kelemahan tersebut juga terjadi perihal hukum Taurat, Paulus mengatakan Taurat tidak dapat "menghidupkan" (Gal.3:12). Ketidakmampuan Taurat terdapat di sini, bahwa Taurat tidak dapat meniadakan ketidakmampuan manusia untuk melakukan Taurat. Maka hukum Taurat yang seharusnya membawa manusia kepada hidup, ternyata hanya menyebabkan bahwa "orang mengenal dosa" (Rom.3:20), bahwa "dosa mulai hidup" (Rom.7:9). Lebih tegas lagi menurut Paulus "Hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang" (Gal.3:24), bahkan Taurat bagi Paulus sudah tidak berfungsi lagi, sejak kedatangan Kristus. Rom.10:4 Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya, didalam suratnya ke Efesus secara lebih ekslpisit dikatakan sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, (Efesus 2:15).
C. ANUGERAH KESELAMATAN
            Sebab karena kasih karunia kamu di selamatkan oleh iman : itu bukan hasil usahamu sendiri tetapi pemberian Allah,itu bukan hasil pekerjaanm; jangan ada orang yang memegahkan diri (efesus 2:8-9).
I . APAKAH ARTINYA DISELAMATKAN ?
a.       Terlepas dari hukuman dosa, terhindar dari murka Allah.
Orang berdosa,dosanya telah di tetapkan meskipun belum segera mendapat hukuman,mereka hanya menunggu hari penghukuman saja.murka Allah tetap ada di atas orang itu,karena Alah adalah Allah yang senantiasa murka kepada orang berdosa(yoh 3:36: maz 7:11). Orang yang diselamatkan adalah orang yang terhindar dari hukuman dosa.
b.      Terlepas dari kuasa dosa- di bebaskan dan beroleh kemerdekaan
Setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa (yoh 8:34). Meskipun manusia mengetahui bahwa berdosa adalah tidak baik,namun mereka tidak mempunyai kekuatan untuk melepaskan diri dari kuasa dosa dan hanya dengan bersandar pada anugrah Tuhan sajalah kita dapat melepaskan diri dari belenggu dosa.
c.       Terlepas dari lingkungan dosa
Dunia ini adalah tempat iblis bertahta, sehingga kehidupan kita dalam tubuh banyak mengalami pencobaan dan godaan. Namun bagi mereka yang sudah diselamatkan, mereka mempunyai suatu pegangan/jaminan bahwa pada suatu hari akan terlepas dari dunia yang penuh dengan dosa ini, dan akan menikmati hidup kekal bersama Allah selama-lamanya di surge ( 2 korintus 5: 1 ).
II. BAGAIMANAKAH KITA DISELAMATKAN ?
            Telah disebutkan di atas ,bahwa keselamatan semata-mata adalah ketetapan Allah di dalam anugerahnya. Allah memilih di dalam kristus orang-orang yang hendak di selamatkan,sebagai tindakan aplikatif dari penebusan di dalam kristus terhadap orang-orang pilihannya.dalam hal ini manusia tidak memiliki andil sama sekali.
A.    Keselamatan adalah anugerah Allah melalui karyanya.Allah memanggil manusia sebagai wujud tindakan Allah yang penuh kasih karunia.panggilan ini ada 3 macam :
1.      Panggilan umum
Dimana Allah memanggil semua orang melalui pemberitaan injil (mat 28:19)
2.      Panggilan khusus
Allah memanggil orang-orang pilihannya melalui karya Roh kudus dan kuasa firman Allah sehingga mereka dapat mendengar suara Allah .melalui karya roh kudus inilah manusia menyadari dosa-dosanya( kis 13:48)
3.      Iman
Iman adalah respon yang harus di tunjukkan manusia atas anugrah Allah. Dengan iman kita bisa menerima karya keselamatan yang Allah kerjakan melalui Yesus kristus.
III. APA YANG DI ALAMI MANUSIA YANG SUDAH DI SELAMATKAN
     a. Kelahiran baru
Panggilan khusus Allah selalu di ikuti oleh kelahiran baru. Kelahiran baru adalah tindakan Allahyang secara aktif memperbaharui manusia sehingga manusia memiliki kehidupan yang baru. ( 1 korintus 2:14 ).
           b. Perubahan atau konversi : Pertobatan dan Iman
Konversi adalah tindakan Allah yang menyebabkan orang yang telah dilahirkan kembali itu berbalik kepadanya di dalam iman dan pertobatan. (yesaya 55:7).
Dua unsur yang harus ada dalam konversi adalah pertobatan dan iman.
1.      Pertobatan
Pertobatan adalah perubahan yang ada dalam diri orang yang telah dilahirkan baru sehingga ia berbalik dari dosa. Pertobatan meliputi Intelektua, yaitu perubahan pikiran ; emosi yaitu penyesalan yang dalam dan kehendak yaitu berbalik arah hidup disertai tindakan yang konkrit. (roma 3:20).
2.      Iman
Iman bukan hanya pengetahuan dan keyakinan bahwa segala sesuatu yang diwahyukan Allah didalam firmannya  itu benar. Tetapi juga kepercayaan yang teguh yang ditanamkan Roh Kudus dalam hati kita melalui injil bahwa pengampunan dosac pembenaran, dan keselamatan yang kekal yang telah dianugerahkan melalui kristus, bukan hanya untuk orang lain tetapi untuk kita juga.


c.       Pembenaran
Pembenaran adalah tindakan Allah secara hukum dimana ia menyatakan orang berdosa itu benar berdasarkan kebenaran yang sempurna dari Yesus Kristus (satu kali umtuk selama lamanya). Pembenaran ini berkaitan dengan status atau kedudukan manusia bukan kondisi manusia.

d.      Pengudusan
Pengudusan adalah pekerjaan Roh Kudus yang terus menerus dalam menguduskan orang berdosa yang telah dibenarkan dari kecemaran dosa dan memperbaharui seluruh hidupnya sesuai dengan rupa dan gambar Allah, serta memampukannya untuk berbuat baik. ( 1 korintus 1: 30)
IV.  JAMINAN KESELAMATAN
            Keselamatan adalah sesuatu yang pasti, tidak berubah, dan tidak dapat hilang selama lamanya (yohanes 10:28,29 : Roma 11:29 ; Filipi 1:6 ; II Tesalonika 3:3 ; II Timotius 1:12, 4:18 ; Yudas 24-25 : Efesus 1:13-14). Jadi , barangsiapa percaya dan bersandar pasti beroleh anugerah keselamatan. Ini bukan karena perasaan sajam atau bersandarkan perkataan orang lain, melainkan berdasarkan pada yaitu :
1.      Janji Allah didalam Alkitab ( Roma 10:9,10,13 ; Yohanes 10:18,19 ).
2.      Materai dari Roh Kudus ( Efesus 1:13-14 ; Roma 8:14-16 ; Galatia 4:6 ).
3.      Pengharapan yang teguh ( I Timotius 1:12 ; II Korintus 1:10).
V. PERNYATAAN KESELAMATAN
            Seorang yang telah diselamatkan berarti telah dilahirkan kembali, mempunyai hubungan baru dengan Allah, dan hubungan yang telah rusak dengan Allah telah di pulihkan kembali. Ia memperoleh kemerdekaan atau kebebasan, berdamai dengan Allah, bersukacita dengan Allah, taat kepada pimpinan Roh Kudus, dsn hidup didalam kehidupan sebagai manusia yang baru ( Yohanes 1:12 ; 3;3-5 ;1:12 ; 8:36 ; II Korintus 5: 1-11 ; 8:6-8).
(Departemen Dogma & penelitian,Malang, Di atas dasar yang teguh, Sinode gereja kristus Tuhan: 1995, halaman 56-62)


D. KESELAMATAN SECARA UMUM
a. Keselamatan adalah Suatu Tindakan Belas Kasihan
            Kasihilah aku, ya Allah menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmatmu yang besar. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku ( Mazmur 51:3 ). Jika demikian, apakah yang hendak kita katakana ? Apakah Allah tidak adil ? Mustahil ! Sebab ia berfirman kepada musa : “ Aku menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dab Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bernurah hati”. Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah. Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun :” itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan Kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya nama-Ku dimasyurkan di seluruh bumi ( Roma 9: 14- 17 ).
b. Keselamatan Dinyatakan Secara Pribadi
            Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku, ia telah menjadi keselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia ( Keluaran 15:2). Hanya dekat Allah saja aku tenang, daripada_Nyalah keselamatanku ( Mazmur 62:2). Sebab kasih setia-Mu besar atasku, dan engkau telah melepaskan nyawaku  dari dunia orang mati yang paling bawah ( Mazmur 86:13 )
c . Keselamatan adalah Didasarkan Atas Kasih Allah
            Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga ia mengaruniakan anak-Nya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal ( Yohanes 3;16). Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barang siapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya ( Yohanes 14:21).
e.       Keselamatan adalah Bukan Atas Dasar Perbuatan Kita
Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman,dan bukan karena ia melakukan hokum Taurat ( Roma 3:28). Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan penggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah di karuniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman ( 2 Timotius 1:9).
(Walter A. Elwell, Analisa TOPIKAL Terhadap ALkitab, 2001,baker book house,Halaman 3-11).
            E. KESELAMATAN
                        Apakah kamu sudah diselamatkan ? Pertanyaan mengenai keselamatan merupakan pertanyaan utama di Alkitab. Hal yang sakral di dalam Firman Tuhan adalah hal mengenai keselamatan. Yesus , pada waktu berada di dalam kandungan Maria, telah diproklamasikan sebagai Juruselamat dan keselamatan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Adalah merupakan peran dari seorang Juruselamat untuk menyelamatkan.  Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa nanti akan ada hari penghakiman dimana semua umat manusia harus mempertanggungjawabkan seluruh kehidupannya di hadapan Allah.
                        Akhirnya, adalah penting untuk memperhatikan aspek penting yang lain dari konsep keselamatan alkitabiah. Keselamatan berasal dari Tuhan, keselamatan bukan merupakan hasil usaha atau rekayasa manusia. Manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri, keselamatan merupakan karya ilahi, hal ini digenapi dan diaplikasikan oleh Allah. Keselamatan adalah oleh Allah dan dari Allah adalah Tuhan yang menyelamatkan kita dari murka-Nya.
(R.C.SPROUL, Kebenaran-kebenaran dasar Iman Kristen, Tyndale House Publisers, Inc ; 2008, Halaman 211-213).














A.    KESIMPULAN
Maka dapat disimpulkan bahwa bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan. (Rom.2:13), "tidak ada seorang pun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat. (Galatia 2:16 bdk Gal.3:11).
Sebab karena kasih karunia kamu di selamatkan oleh iman : itu bukan hasil usahamu sendiri tetapi pemberian Allah,itu bukan hasil pekerjaanm; jangan ada orang yang memegahkan diri (efesus 2:8-9).
bahwa keselamatan semata-mata adalah ketetapan Allah di dalam anugerahnya. Allah memilih di dalam kristus orang-orang yang hendak di selamatkan,sebagai tindakan aplikatif dari penebusan di dalam kristus terhadap orang-orang pilihannya.dalam hal ini manusia tidak memiliki andil sama sekali.
A.    Keselamatan adalah anugerah Allah melalui karyanya.Allah memanggil manusia sebagai wujud tindakan Allah yang penuh kasih karunia.panggilan ini ada 3 macam :
4.      Panggilan umum
Dimana Allah memanggil semua orang melalui pemberitaan injil (mat 28:19)
5.      Panggilan khusus
Allah memanggil orang-orang pilihannya melalui karya Roh kudus dan kuasa firman Allah sehingga mereka dapat mendengar suara Allah .melalui karya roh kudus inilah manusia menyadari dosa-dosanya( kis 13:48)
6.      Iman
Iman adalah respon yang harus di tunjukkan manusia atas anugrah Allah. Dengan iman kita bisa menerima karya keselamatan yang Allah kerjakan melalui Yesus kristus.





DAFTAR PUSTAKA
 Drane, John, Introducing the New Testament, Lion Publishing plc, Sandy Lane West, Littlemore, Oxford, England, 1986. Edisi Terjemahan oleh BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2005. hal. 291.
 Sutanto, Hasan. Perjanjian Baru Interlinear Yunani –Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru (PBIK), LAI, Jakarta, 2004. Jilid II hal. 214-215.
Jacobs, Tom, Paulus, Hidup, Karya dan Teologinya, Kanisius, Yogyakarta, 1983. hal.163 - 164.
 Douglas, J.D.The New Bible Dictionary, Intervarsity Press, Leicester LEI 7GP, England, 1988. Edisi terjemahan oleh Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF. Jakarta, 2002. Jilid II hal. 375.

https://www.academia.edu/7992255/KESELAMATAN_MENURUT_PAULUS_PENDAHULUAN

No comments:

Post a Comment