BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Sebelum
kita membahas lebih jauh hal keselamatan menurut Paulus, maka perlu kita
mengenal lebih jauh akan Paulus. Paulus adalah seorang Ibrani sejati, dari suku
Benyamin. Suku Benyamin bersama suku Yehuda merupakan dua suku di daerah
Palestina Selatan (kerajaan Yehuda). Dua suku ini tetap memihak kepada
keturunan Daud setelah kerajaan Israel pecah. Disunat pada hari ke delapan,
memenuhi hukum Taurat dalam Im. 12:3 “mengerat kulit khatan pada hari ke
delapan”. Informasi ini memberi kita kesimpulan bahwa orang tua Paulus tentulah
orang Ibrani yang setia terhadap perintah-perintah Allah.
Berdasarkan
pengakuannya sendiri di Yerusalem, ketika ia akan ditahan, Paulus bersaksi:
“Aku adalah orang Yahudi dari Tarsus (Kis. 21:29)”. Kesaksiannya dilanjutkan
dengan: “Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi
dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum
nenek moyang kita (Kis. 22:3). Di depan Sanhendrin (Mahkamah Agama), Paulus
mengaku: “Aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi” (Kis. 23:6). Kepada
jemaat di Korintus Paulus menuliskan “Apakah mereka orang Ibrani? Aku juga
orang Ibrani. Apakah mereka orang Israel? Aku juga orang Isreal. Apakah mereka
keturunan Abraham? Aku juga keturunan Abraham” (2 Kor. 11:22).
Paulus
fasih menggunakan dua bahasa yakni: Yunani dan Ibrani. Sebagai seorang Israel
dari kecil Paulus telah diajari bahasa ibu (Ibrani). Kemudian sepanjang masa
hidupnya Paulus lebih banyak menggunakan bahasa Yunani. Bahasa Yunani menjadi
bahasa pergaulan dalam seluruh kawasan yang dikuasai kekaisaran Romawi. Menurut
Drane[1] ada tiga pengaruh utama pada Paulus selama masa mudanya, yakni agama
Yahudi, filsafat Yunani dan agama-agama rahasia.
Dengan
pengaruh tersebut dapat dipahami bagaimana Paulus dalam menyampaikan
pendapatnya akan keselamatan (Yun. Soteria)
selalu mengkaitkannya dengan pemahaman orang Yahudi akan Taurat sebagai sumber keselamatan.
Bahkan dikalangan non Kristen topik ini telah menjadi bahan mereka untuk
menyerang iman kekristenan, dengan mengatakan bahwa Paulus adalah ”penyesat”
ajaran keselamatan yang dibawa oleh Yesus dan disebarluaskan oleh para Rasul
yang hidup bersama-sama Yesus. Pemahaman yang benar akan menolong kita untuk
tetap teguh kepada kepercayan kita semula dan bahkan menolong mereka yang
mengalami keraguan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang di maksud dengan keselamatan ?
2.
Bagaimana proses dari keselamatan itu?
3.
Apa yang diperlukan dalam karya keselamatan?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
KESELAMATAN
Keselamatan
dalam teologi Paulus lebih dikenal dengan tema ”pembenaran” (dikaiosis) yang
terutama dikembangankan dalam kitab Roma dan Galatia. Kata dikaiosis sendiri
hanya terdapat dalam Rom.4:25 dan 5:18. Sedang kata kerja ”membenarkan”
(dikaioun) digunakan 15 kali dalam Roma dan 8 kali dalam Galatia. Disamping itu
dalam Korintus hanya terdapat dalam 1Kor.4:4 dan 1Kor.6:11.
Secara
hurufiah selamat atau keselamatan, dalam bahasa Ibrani yesu’a dan Yunani
soteria, berarti tindakan atau hasil dari pembebasan atau pemeliharaan dari
bahaya atau penyakit, mencakup keselamatan dan kemakmuran. Pergeseran arti
”keselamatan” dalam Alkitab, bergerak dari ihwal fisik ke kelepasan moral dan pembenaran
dan keselamatan dengan maksud adalah soteria
menurut Paulus.
B. KESELAMATAN MENURUT PAULUS
Paulus
menyatakan bahwa Kitab Suci dapat memberi manusia ”hikmat dan menuntun ke
keselamatan oleh iman kepada Yesus Kristus” (2 Tim.3:15 dab), dan menyediakan
sarana-sarana yang penting untuk menikmati keselamatan yang penuh. Dengan
memperluas dan menerapkan konsep PL tentang keadilan Tuhan yang menjadi
bayang-bayang bagi keadilan yang menyelamatkan didalam PB, Paulus menunjukkan
betapa tidak ada keselamatan oleh hukum. Sebab hukum hanya dapat menunjukkan
kehadiran dan memancing aktivitas dosa, dan membungkamkan manusia dalam
kesalahannya di hadapan Allah (Rom.3:19; Gal.2:16).
Keselamatan
disediakan sebagai anugerah dari Allah yang adil, yang berbuat dalam rahmat
kepada pendosa yang tidak layak. Pendosa yang oleh anugerah iman, percaya
kepada keadilan Kristus, memberikan kepada pedosa yang tak layak itu (yaitu
memperhitungkan baginya keadilan Kristus yang sempurna), mengampuni
dosa-dosanya, mendamaikan dia dengan diri-Nya sendiri di dalam dan melalui
Kristus yang sudah ”membuat perdamaian melalui darah salib-Nya”
(2Kor.5:18;Rom.5:11;Kol.1:20), mengangkatnya menjadi keluarga-Nya (Gal.4:5 dab;
Ef.1:13; 2 Kor.1:22) memberinya materai, kesungguhan, dan buah sulung dari
Roh-Nya didalam hatinya, dan dengan demikian menjadikannya makhluk baru. Oleh
Roh yang sama sarana keselamatan berikutnya memampukan dia berjalan dalam
kehidupan yang baru, sambil makin mematikan perbuatan-perbuatan daging
(Rom.8:13) sampai akhirnya ia dijadikan sama dengan Kristus (Rom.8:29) dan
keselamatannya digenapi dalam kemuliaan (Flp.3:21).
Pokok
soteriologi Paulus adalah ”prinsip solidaritas” : Karena Kristus bersatu dengan
manusia dalam kematian, maka manusia bersatu dengan Kristus dalam kebangkitan.
”Allah mengutus putra-Nya sendiri dalam kesamaan daging dosa dan kerena dosa”
(Rom.8:3) ” Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena
kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (2Kor.5:21). Tetapi kesatuan
Kristus dengan kita dalam kematian merupakan dasar untuk kesatuan kita dengan
Kristus dalam kehidupan. ”kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan
Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus”. (2Kor.4:14),
atau dengan kata lain : Yesus Kristus, menjadi miskin, sekalipun Ia kaya,
supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya (2Kor.8:9). Dasar teologi
pembenaran adalah solidaritas Kristus dengan manusia.
Pada
akhirnya secara tegas Paulus mengatakan bahwa ”tidak seorang pun dapat
dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat (Rom.3:20;
Gal.2:16), argumentasi yang dikemukakannnya adalah :
(1)
Karena tidak ada orang yang (dengan sempurna) mengalami Taurat, dan
(2)
Juga andai kata orang mentaati Taurat dengan sepenuhnya, tidak ada gunanya
sebab kebenaran datang hanya karena iman.
Dalam
menyampaikan kabar keselamatan (pembenaran) Paulus menggunakan metode metafor,
yaitu melalui penggambaran keselamatan kedalam 3 gambaran, yaitu :
(1)
Gambaran ”perdamaian” yang dikembangkan terurama dalam Roma 5:10-11; 2Kor.5:18-20.
(2)
Gambaran ”pembenaran” dalam Roma.3:25.
(3)
Gambaran ”penebusan” yang terdapat pertama dalam Roma.3:24; 8:23; 1Kor.1:30.
Dalam
PL Yahwe disebut ”Penebus Israel” (Yes.41:14; 43:14; 44:6). Dalam PB Allah
mengutus anakNya untuk menebus (membeli) mereka yang ada dibawah Taurat
(Gal.4:5).
Dalam
penyampaian tulisan-tulisannya maupun surat-surat pengembalaannya, Paulus kerap
menggunakan metode dialogis, dengan mengajukan pertanyaan dan menjawab sendiri
pertanyaan dimaksud, namun kadang ada pertanyaan-pertanyaan yang dibiarkan
tanpa jawaban, seperti misalnya Roma.7:24; Filipi 1:22; 1Kor.7:16.
Dalam
membahas soteoriologi Paulus terutama menggunakan hukum Taurat, yang dibahas
dalam terang Injil. Keberadaan Taurat sebagai sumber keselamatan bagi kaum
Yahudi telah digugat oleh Paulus, bahwa ”pembenaran” hanya oleh iman didalam
Yesus Kristus.
Sebenarnya
seluruh doktrin keselamatan Paulus didasarkan pada kemiskinan dihadapan Allah,
bahwa kita tidak dapat menyelamatkan diri kita dengan melakukan Hukum Taurat
dan dengan usaha kita sendiri, tapi kita, seperti anak kecil, bergantung
sepenuhnya kepada Allah. Roh Allah yang telah disuruh kedalam hati kita itu,
yang memungkinkan kita untuk berseru di dalam kemiskinan roh, "ya Abba, ya
Bapa." Disinilah letaknya seluruh dasar bagi teologia Paulus. Paulus
memahami ajaran Tuhan Yesus dengan begitu baik dan sempurna.
Saat dia berbicara tentang kehilangan segala
sesuatu. Saat kita kehilangan segala sesuatu, kita akan menjadi miskin. Paulus
menganggap semuanya sebagai sampah. Itu adalah kemiskinan di hadapan Allah ! Ia
menganggap semua itu tidak berharga supaya dia dapat memperoleh Kristus. Inilah
menjadi kekuatan bagi berita keselamatan menurut Paulus, Yesus adalah pusat dan
sumber keselamatan yang melayakkan orang yang seharusnya tidak layak untuk
menerima keselamatan. Secara tegas Paulus hendak mengatakan, diluar Kristus
tidak ada keselamatan.
Ketergantungan akan keselamatan kepada
Kristus, dipertegas lagi oleh Paulus pada saat ia mengalami penderitaan yang
berat dan bahkan putus asa dengan mengatakan ”Bahkan kami merasa, seolah-olah
kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan
menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang
membangkitkan orang-orang mati (2Kor.1:9). Ketergantungan kepada Taurat untuk
mencapai keselamatan akan mengarahkan manusia untuk menggantungkan keselamatan
kepada kemampuan dan kekuatannya sendiri, apabila pemahaman ini yang berkembang
maka Yesus Kristus menjadi tidak lagi penting. Inilah yang ditolak secara tegas
oleh Paulus. Bahkan pada akhirnya Ia mengatakan bahwa ”bagiku hidup adalah
Kristus dan mati adalah keuntungan”. (Flp.1:21).
Kelemahan
Paulus dalam pemberitaan keselamatan adalah adanya pertanyaan-pertanyaan yang
ia berikan dan tidak dijawab dengan tegas olehnya, seperti Flp. 1:22, Paulus
sendiri menunjukkan kebingungannya, apakah harus memilih untuk tetap hidup atau
mati. Hal ini dapat dikaitkan dengan kesengsaraan yang sedang dialaminya,
olehkarena demikian sakitnya, hingga Ia sendiri tidak dapat menentukan apaka
lebih baik baginya untuk tetap hidup atau mati saja. Demikian halnya pada Rom.
7:24 ”Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut
ini? Pertanyaan ini seolah menunjukkan kebingungan Paulus bahwa sekalipun ia
berkeinginan untuk tetap melayani hukum Allah dengan akal budinya tetapi ia
juga memiliki tubuh insani yang melayani hukum dosa.
Kelemahan
tersebut juga terjadi perihal hukum Taurat, Paulus mengatakan Taurat tidak
dapat "menghidupkan" (Gal.3:12). Ketidakmampuan Taurat terdapat di
sini, bahwa Taurat tidak dapat meniadakan ketidakmampuan manusia untuk
melakukan Taurat. Maka hukum Taurat yang seharusnya membawa manusia kepada
hidup, ternyata hanya menyebabkan bahwa "orang mengenal dosa"
(Rom.3:20), bahwa "dosa mulai hidup" (Rom.7:9). Lebih tegas lagi
menurut Paulus "Hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus
datang" (Gal.3:24), bahkan Taurat bagi Paulus sudah tidak berfungsi lagi,
sejak kedatangan Kristus. Rom.10:4 Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat,
sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya, didalam suratnya ke
Efesus secara lebih ekslpisit dikatakan sebab dengan mati-Nya sebagai manusia
Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya,
untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan
dengan itu mengadakan damai sejahtera, (Efesus 2:15).
C. ANUGERAH KESELAMATAN
Sebab karena kasih karunia kamu di
selamatkan oleh iman : itu bukan hasil usahamu sendiri tetapi pemberian Allah,itu
bukan hasil pekerjaanm; jangan ada orang yang memegahkan diri (efesus 2:8-9).
I . APAKAH ARTINYA DISELAMATKAN ?
a. Terlepas
dari hukuman dosa, terhindar dari murka Allah.
Orang
berdosa,dosanya telah di tetapkan meskipun belum segera mendapat hukuman,mereka
hanya menunggu hari penghukuman saja.murka Allah tetap ada di atas orang
itu,karena Alah adalah Allah yang senantiasa murka kepada orang berdosa(yoh
3:36: maz 7:11). Orang yang diselamatkan adalah orang yang terhindar dari
hukuman dosa.
b. Terlepas
dari kuasa dosa- di bebaskan dan beroleh kemerdekaan
Setiap
orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa (yoh 8:34). Meskipun manusia
mengetahui bahwa berdosa adalah tidak baik,namun mereka tidak mempunyai
kekuatan untuk melepaskan diri dari kuasa dosa dan hanya dengan bersandar pada
anugrah Tuhan sajalah kita dapat melepaskan diri dari belenggu dosa.
c. Terlepas
dari lingkungan dosa
Dunia
ini adalah tempat iblis bertahta, sehingga kehidupan kita dalam tubuh banyak
mengalami pencobaan dan godaan. Namun bagi mereka yang sudah diselamatkan,
mereka mempunyai suatu pegangan/jaminan bahwa pada suatu hari akan terlepas
dari dunia yang penuh dengan dosa ini, dan akan menikmati hidup kekal bersama
Allah selama-lamanya di surge ( 2 korintus 5: 1 ).
II. BAGAIMANAKAH KITA DISELAMATKAN
?
Telah disebutkan di atas ,bahwa
keselamatan semata-mata adalah ketetapan Allah di dalam anugerahnya. Allah
memilih di dalam kristus orang-orang yang hendak di selamatkan,sebagai tindakan
aplikatif dari penebusan di dalam kristus terhadap orang-orang pilihannya.dalam
hal ini manusia tidak memiliki andil sama sekali.
A. Keselamatan
adalah anugerah Allah melalui karyanya.Allah memanggil manusia sebagai wujud
tindakan Allah yang penuh kasih karunia.panggilan ini ada 3 macam :
1. Panggilan
umum
Dimana Allah memanggil
semua orang melalui pemberitaan injil (mat 28:19)
2. Panggilan
khusus
Allah memanggil
orang-orang pilihannya melalui karya Roh kudus dan kuasa firman Allah sehingga
mereka dapat mendengar suara Allah .melalui karya roh kudus inilah manusia
menyadari dosa-dosanya( kis 13:48)
3. Iman
Iman
adalah respon yang harus di tunjukkan manusia atas anugrah Allah. Dengan iman
kita bisa menerima karya keselamatan yang Allah kerjakan melalui Yesus kristus.
III. APA YANG DI ALAMI MANUSIA YANG
SUDAH DI SELAMATKAN
a. Kelahiran
baru
Panggilan khusus Allah selalu di
ikuti oleh kelahiran baru. Kelahiran baru adalah tindakan Allahyang secara
aktif memperbaharui manusia sehingga manusia memiliki kehidupan yang baru. ( 1
korintus 2:14 ).
b. Perubahan atau konversi :
Pertobatan dan Iman
Konversi adalah
tindakan Allah yang menyebabkan orang yang telah dilahirkan kembali itu
berbalik kepadanya di dalam iman dan pertobatan. (yesaya 55:7).
Dua unsur yang harus
ada dalam konversi adalah pertobatan dan iman.
1. Pertobatan
Pertobatan adalah
perubahan yang ada dalam diri orang yang telah dilahirkan baru sehingga ia
berbalik dari dosa. Pertobatan meliputi Intelektua, yaitu perubahan pikiran ;
emosi yaitu penyesalan yang dalam dan kehendak yaitu berbalik arah hidup
disertai tindakan yang konkrit. (roma 3:20).
2. Iman
Iman bukan hanya
pengetahuan dan keyakinan bahwa segala sesuatu yang diwahyukan Allah didalam
firmannya itu benar. Tetapi juga
kepercayaan yang teguh yang ditanamkan Roh Kudus dalam hati kita melalui injil
bahwa pengampunan dosac pembenaran, dan keselamatan yang kekal yang telah dianugerahkan
melalui kristus, bukan hanya untuk orang lain tetapi untuk kita juga.
c. Pembenaran
Pembenaran adalah
tindakan Allah secara hukum dimana ia menyatakan orang berdosa itu benar
berdasarkan kebenaran yang sempurna dari Yesus Kristus (satu kali umtuk selama
lamanya). Pembenaran ini berkaitan dengan status atau kedudukan manusia bukan
kondisi manusia.
d. Pengudusan
Pengudusan adalah pekerjaan Roh
Kudus yang terus menerus dalam menguduskan orang berdosa yang telah dibenarkan
dari kecemaran dosa dan memperbaharui seluruh hidupnya sesuai dengan rupa dan
gambar Allah, serta memampukannya untuk berbuat baik. ( 1 korintus 1: 30)
IV.
JAMINAN KESELAMATAN
Keselamatan adalah sesuatu yang
pasti, tidak berubah, dan tidak dapat hilang selama lamanya (yohanes 10:28,29 :
Roma 11:29 ; Filipi 1:6 ; II Tesalonika 3:3 ; II Timotius 1:12, 4:18 ; Yudas
24-25 : Efesus 1:13-14). Jadi , barangsiapa percaya dan bersandar pasti beroleh
anugerah keselamatan. Ini bukan karena perasaan sajam atau bersandarkan
perkataan orang lain, melainkan berdasarkan pada yaitu :
1. Janji
Allah didalam Alkitab ( Roma 10:9,10,13 ; Yohanes 10:18,19 ).
2. Materai
dari Roh Kudus ( Efesus 1:13-14 ; Roma 8:14-16 ; Galatia 4:6 ).
3. Pengharapan
yang teguh ( I Timotius 1:12 ; II Korintus 1:10).
V. PERNYATAAN KESELAMATAN
Seorang yang telah diselamatkan
berarti telah dilahirkan kembali, mempunyai hubungan baru dengan Allah, dan
hubungan yang telah rusak dengan Allah telah di pulihkan kembali. Ia memperoleh
kemerdekaan atau kebebasan, berdamai dengan Allah, bersukacita dengan Allah,
taat kepada pimpinan Roh Kudus, dsn hidup didalam kehidupan sebagai manusia
yang baru ( Yohanes 1:12 ; 3;3-5 ;1:12 ; 8:36 ; II Korintus 5: 1-11 ; 8:6-8).
(Departemen Dogma & penelitian,Malang, Di atas dasar yang
teguh, Sinode gereja kristus Tuhan: 1995, halaman 56-62)
D. KESELAMATAN SECARA
UMUM
a.
Keselamatan adalah Suatu Tindakan Belas Kasihan
Kasihilah aku, ya Allah menurut
kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmatmu yang besar. Bersihkanlah
aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku ( Mazmur 51:3
). Jika demikian, apakah yang hendak kita katakana ? Apakah Allah tidak adil ?
Mustahil ! Sebab ia berfirman kepada musa : “ Aku menaruh belas kasihan kepada
siapa Aku mau menaruh belas kasihan dab Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku
mau bernurah hati”. Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau
usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah. Sebab Kitab Suci berkata
kepada Firaun :” itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku
memperlihatkan Kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya nama-Ku dimasyurkan di
seluruh bumi ( Roma 9: 14- 17 ).
b.
Keselamatan Dinyatakan Secara Pribadi
Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku,
ia telah menjadi keselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia Allah bapaku,
kuluhurkan Dia ( Keluaran 15:2). Hanya dekat Allah saja aku tenang, daripada_Nyalah
keselamatanku ( Mazmur 62:2). Sebab kasih setia-Mu besar atasku, dan engkau
telah melepaskan nyawaku dari dunia
orang mati yang paling bawah ( Mazmur 86:13 )
c
. Keselamatan adalah Didasarkan Atas Kasih Allah
Karena begitu besar kasih Allah akan
dunia ini, sehingga ia mengaruniakan anak-Nya yang Tunggal, supaya setiap orang
yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (
Yohanes 3;16). Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang
mengasihi Aku. Dan barang siapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku
dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya ( Yohanes
14:21).
e. Keselamatan
adalah Bukan Atas Dasar Perbuatan Kita
Karena
kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman,dan bukan karena ia melakukan
hokum Taurat ( Roma 3:28). Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita
dengan penggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan
maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah di karuniakan kepada kita
dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman ( 2 Timotius 1:9).
(Walter A. Elwell, Analisa TOPIKAL Terhadap ALkitab, 2001,baker
book house,Halaman 3-11).
E.
KESELAMATAN
Apakah
kamu sudah diselamatkan ? Pertanyaan mengenai keselamatan merupakan pertanyaan
utama di Alkitab. Hal yang sakral di dalam Firman Tuhan adalah hal mengenai
keselamatan. Yesus , pada waktu berada di dalam kandungan Maria, telah
diproklamasikan sebagai Juruselamat dan keselamatan merupakan dua hal yang
tidak dapat dipisahkan. Adalah merupakan peran dari seorang Juruselamat untuk
menyelamatkan. Alkitab dengan jelas
menyatakan bahwa nanti akan ada hari penghakiman dimana semua umat manusia
harus mempertanggungjawabkan seluruh kehidupannya di hadapan Allah.
Akhirnya, adalah penting
untuk memperhatikan aspek penting yang lain dari konsep keselamatan alkitabiah.
Keselamatan berasal dari Tuhan, keselamatan bukan merupakan hasil usaha atau
rekayasa manusia. Manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri,
keselamatan merupakan karya ilahi, hal ini digenapi dan diaplikasikan oleh
Allah. Keselamatan adalah oleh Allah dan dari Allah adalah Tuhan yang
menyelamatkan kita dari murka-Nya.
(R.C.SPROUL, Kebenaran-kebenaran dasar Iman Kristen, Tyndale
House Publisers, Inc ; 2008, Halaman 211-213).
A.
KESIMPULAN
Maka
dapat disimpulkan bahwa bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar
di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan
dibenarkan. (Rom.2:13), "tidak ada seorang pun yang dibenarkan" oleh
karena melakukan hukum Taurat. (Galatia 2:16 bdk Gal.3:11).
Sebab
karena kasih karunia kamu di selamatkan oleh iman : itu bukan hasil usahamu
sendiri tetapi pemberian Allah,itu bukan hasil pekerjaanm; jangan ada orang
yang memegahkan diri (efesus 2:8-9).
bahwa
keselamatan semata-mata adalah ketetapan Allah di dalam anugerahnya. Allah
memilih di dalam kristus orang-orang yang hendak di selamatkan,sebagai tindakan
aplikatif dari penebusan di dalam kristus terhadap orang-orang pilihannya.dalam
hal ini manusia tidak memiliki andil sama sekali.
A. Keselamatan
adalah anugerah Allah melalui karyanya.Allah memanggil manusia sebagai wujud
tindakan Allah yang penuh kasih karunia.panggilan ini ada 3 macam :
4. Panggilan
umum
Dimana Allah memanggil
semua orang melalui pemberitaan injil (mat 28:19)
5. Panggilan
khusus
Allah memanggil
orang-orang pilihannya melalui karya Roh kudus dan kuasa firman Allah sehingga
mereka dapat mendengar suara Allah .melalui karya roh kudus inilah manusia
menyadari dosa-dosanya( kis 13:48)
6. Iman
Iman adalah respon yang
harus di tunjukkan manusia atas anugrah Allah. Dengan iman kita bisa menerima
karya keselamatan yang Allah kerjakan melalui Yesus kristus.
DAFTAR PUSTAKA
Drane, John, Introducing the New Testament,
Lion Publishing plc, Sandy Lane West, Littlemore, Oxford, England, 1986. Edisi Terjemahan
oleh BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2005. hal. 291.
Sutanto, Hasan. Perjanjian Baru Interlinear
Yunani –Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru (PBIK), LAI, Jakarta, 2004.
Jilid II hal. 214-215.
Jacobs,
Tom, Paulus, Hidup, Karya dan Teologinya, Kanisius, Yogyakarta, 1983. hal.163 -
164.
Douglas, J.D.The New Bible Dictionary,
Intervarsity Press, Leicester LEI 7GP, England, 1988. Edisi terjemahan oleh
Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF. Jakarta, 2002. Jilid II hal. 375.
https://www.academia.edu/7992255/KESELAMATAN_MENURUT_PAULUS_PENDAHULUAN
No comments:
Post a Comment