BAB
1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Dewasa ini kebutuhan
akan makanan yang bervariasi danbernilai gizi tinggi telah mengalami
peningkatan. Potensi salah satu komoditas pangan yang patut
dipertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan ini adalah tahu. Makanan yang satu ini sudah tidak asing lagi bagi
masyarakat Indonesia. Kita dapat menjumpai tahu mulai dari warung makan hingga
restoran mahal sekalipun. Banyak jenis makanan yang berasal dari tahu. Mulai
dari tahu yang digoreng biasa, dibuat tahu kupat, dan juga sebagai campuran
makanan yang lain. Akan tetapi jenis makanan ini kurang populer dikalangan
muda. Mereka menganggap tahu sebagai makanan yang ketinggalan jaman. Padahal
tahu adalah salah satu makanan penghasil protein nabati yang sangat baik untuk
kesehatan.
Menurut KBBI tahu adalah
makanan yang berbahan dasar kedelai. Tahu berasal dari kata
serapan dari bahasa Hokkian yang berarti kedelai yang difermentasi. Tahu
pertama kali muncul di Tiongkok pada zaman Dinasti Han sekitar 2200 tahun lalu.
Penyebarannya dibawa oleh perantau cina ke asia timur dan asia barat sampai
akhirnya ke seluruh dunia. Penyebaran ini mungkin bersamaan dengan penyebaran
ajaran Budha karena tahu menjadi bahan penting dalam memenuhi kebutuhan protein
para imam Budha yang menerapkan diet vegetarian. Tahu
dikenal di Indonesia pada tahun 1900 dari imigran Tiongkok. Ada dua daerah di
Indonesia yang tercatat sebagai awal mula tahu dibuat. Di Sumedang dimulai pada
tahun 1911, mulanya untuk konsumsi rumah tangga Ong Kino (seorang imigran
China). Sedangkan usaha pembuatan tahu di Kediri dimulai pada tahun 1912 yang
dipelopori oleh Bah Kacung.
Makanan yang satu ini
dapat dibuat makanan yang bervariasi, sehingga masyarakat tidak akan merasa
bosan dan lebih menarik. Sate tahu, mungkin bagi masyarakat nama sate tahu
masih asing, karena mungkin sate ayam atau sate kambing lebih populer daripada
makanan yang satu ini. Tapi jangan salah, dari segi rasa maupun kandungan
nilai gizinya pun tak kalah dengan sate ayam ataupun sate kambing. Bahan baku pembuatan
sate tahu ini juga mudah didapatkan, selain harganya juga murah. Dengan bahan
baku yang murah tetapi bisa dihasilkan makanan yang bernilai ekonomis tinggi.
Peluang ini tentu saja jika dimanfaatkan, dapat menjadi peluang bisnis yang
bagus. Dengan demikian akan menciptakan peluang kerja bagi masyarakat dan dapat
mengurangi angka pengangguran.
B.RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kriteria tahu yang baik sebagai bahan pembuatan sate tahu?
2. Bagaimana cara pembuatan sate tahu ?
3. Bagaimana perbandingan keuntungan antara
penjualan tahu secara langsung dengan penjualan sate tahu ?
C.TUJUAN
1. Tujuan umum
a.Ikut
serta mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pelatihan
b.Meningkatkan
sumber daya manusia yang mempunyai keterampilan
c. Membangkitkan
sikap partisipasi dalam pembangunan di lingkungannya
d. Ikut
serta dalam usaha peningkatan pendapatan dan taraf hidup masyarakat
2. Tujuan
khusus
a.Memiliki keterampilan dan keahlian tentang cara membuatsate tahu.
b.Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran
tentang pentingnya pendidikan keterampilan hidup untuk dirinya sendiri,
keluarga dan masyarakat umum.
c.Menciptakan
peluang lapangan kerja baru untuk masyarakat.
D. MANFAAT DAN HASIL
Setelah diadakannya kegiatan ini manfaat dan hasil yang dapat diperoleh berupa
tambahan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat yang apabila ditekuni
akan dapat menjadikan lapangan kerja. sehingga
dapat meningkatkan taraf hidup dan tambahan penghasilan. Selain itu akan mengurangi angka pengangguran khususnya
di wilayah pedesaan.
BAB II
PELAKSANAAN
KEGIATAN
A. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
KEGIATAN
1. Tempat Pelaksanaan
Kegiatan
Tempat
: Balai
desa
Alamat
: Desa
lololakha
Kecamatan :
Gunungsitoli selatan
Kota :
Gunungsitoli
2. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan
Hari
: Senin
Tanggal
: 13 – 14 november 2017
Pukul
: 15.00 – Selesai
B. MATERI PELATIHAN /
KEGIATAN
Materi yang disampaikan
pada saat pelatihan adalah cara membuat sate tahu. Cara pembuatan sate tahu ini
menggunakan peralatan yang sederhana dan bahan bahan yang mudah dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari dan tentunya dengan langkah-langkah yang sederhana pula.
Adapun materi pelatihan secara singkat meliputi :
1. Pengenalan Produk
2. Pengenalan Alat
3. Pengenalan Bahan
4. Proses Produksi
5. Langkah Pasca Produksi
C. STRATEGI DAN DISKRIPSI
JALANNYA KEGIATAN
1. Strategi
a. Membuat pertemuan ibu-ibu PKK desa
lolakha kecamatan gunungsitoli selatan
b. Menjelaskan
manfaat sate tahu
c. Menjelaskan
alat dan bahan yang digunakan
d. Pelaksanaan
kegiatan pelatihan dan evalusasi
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Kriteria tahu yang baik untuk bahan makanan
Tahu merupakan makanan
yang sangat populer di masyarakat, sehingga untuk mendapatkannya cukup mudah.
Banyak tersedia di pasaran berbagai jenis tahu, tetapi kita harus jeli untuk
mendapatkan jenis tahu yang sehat dan bebas formalin. Tahu yang sehat dan
bebas formalin mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
|
No
|
Berformalin
|
Bebas formalin
|
|
1
|
Tercium bau obat yang menyengat
|
Tercium bau khas kedelai
|
|
2
|
Sangat kenyal jika ditekan
|
Mudah hancur jika ditekan
|
|
3
|
Akan lebih tahan lama
|
Hanya mampu bertahan 1 – 2 hari
|
|
4
|
Warnanya homogen dan terlihat mengkilat
|
Warna cenderung tidak menarik dan agak buram
|
b. Pembuatan Sate Tahu
Pembuatan Sate
Tahu sangat
sederhana dan tidak dibutuhkan keahlian khusus, tetapi perlu diperhatikan dalam
memilih tahu dan
teknik pembuatannya. Apabila menggunakan bahan tahu yang berkualitas baik dan juga teknik
pembuatan yang baik, maka akan menghasilkan Sate Tahu yang enak dan sehat.
1. ALAT DAN BAHAN
a) ALAT
1. Pisau
2. Penggorengan
3. Loyang
Plastik
4. Alat
Pembakar Sate
5. Kipas
Angin
6. Alat
Penumbuk Kacang
7. Kompor
Gas
b) BAHAN
1. Untuk
membuat sate
ΓΌ Tahu
2. Untuk
bahan lontong
ΓΌ Beras
3. Untuk
membuat sambal kacang
ΓΌ Kacang tanah yang sudah disangrai
ΓΌ Bawang
putih
ΓΌ Kecap
manis
ΓΌ Daun
jeruk
ΓΌ Cabai
merah
ΓΌ Garam
ΓΌ Bawang
merah
ΓΌ Air
4. Untuk
tusuknya
ΓΌ Bambu yang dibuat silinder dengan diameter 1 mm
Apabila alat dan bahan sudah tersedia, maka selanjutnya
yang perlu dilakukan adalah :
1. Menggoreng Tahu
Tahu yang yang masih utuh di iris menjadi 3 bagian, lalu
celupkan pada bumbu yang sudah dibuat. Untuk bumbu celupan tahu ini cukup
dengan campuran air, bawang putih yang sudah dihaluskan dan garam. Setelah
dicelupkan pada bumbu maka tahap selanjutnya dimasukkan pada penggorengan yang
minyaknya sudah mendidih. Tunggu beberapa menit lalu angkat dari penggorengan
jika tahu sudah matang, tahu yang sudah matang warnanya akan kecoklatan.
2. Mengiris Tahu
Tahap selanjutnya setelah tahu digoreng adalah
memotong/mengiris tahu menjadi 3 bagian lagi. Setelah itu siapkan tusuk sate
yang terbuat dari bambu. Masukkan tahu pada tusuknya, setiap tusuk tahu berilah
2 potong irisan tahu.
3. Membuat sambal
kacang
Bawang merah,
garam, kacang tanah, bawang putih, serta cabai merah
dicampur dan dihaluskan. Kemudian tambahkan kecap, daun jeruk, dan
air. Masak hingga matang hingga keluar minyak, dan baunya sudah tercium dan
harum.
4. Membakar/memanggang
Tahu
Setelah semua irisan tahu dimasukkan pada tusuknya, maka
tahap selanjutnya adalah membakarnya pada pemanggangan. Sebelum tahu dibakar,
terlebih dulu dicelupkan pada bumbu kacang yang sudah dibuat tadi.
Siapkan arang, lalu buat bara api dengan arang tersebut. Setelah dicelupkan pada bumbu, letakkan beberapa tusuk
sate tahu diatas bara api sambil nyalakan kipas angin. Tahu dibolak-balik agar
matangnya bisa merata dan sesekali oleskan sisa bumbu olesan tadi. Angkat dari
pemanggangan jika sudah tercium aroma harum dan warna berubah coklat kehitaman.
5. Membuat Lontong
Beras dicuci hingga bersih lalu direndam dalam air selama
3 jam. Beras yang sudah direndam dimasukkan kedalam plastik, cukup 1/3 volume
saja. Ikat ujungnya menggunakan tali rafia. Setelah itu lubangi plastik secara
merata dengan tusuk gigi. Masaklah dalam air hingga padat dan matang, lalu
tiriskan dan biarkan dingin.
6. Setelah selesai
proses pembakaran, maka tahap selanjutnya adalah tahap penyajian. Satu porsi
sate biasanya berisi 7-8 tusuk sate tahu. Sajikan dengan beberapa irisan
lontong, bawang merah dan cabai. Setelah itu tuangkan bumbu kacang secukupnya.
D. ANALISIS DAN BIAYA PRODUKSI
Tujuan utama berwirausaha
adalah memperoleh keuntungan. Keuntungan yang diperoleh jika dibuat sate tahu
cukup lumayan. Dengan biaya sekali produksi Rp 34.000,00 jika dijual sate tahu
akan menghasilkan Rp 76.000,00. Keuntungannya adalah Rp 42.000,00. Dengan
asumsi 30 tahu akan menghasilkan 135 tusuk sate, dibagi tiap porsinya 7
tusuk sate, maka akan menghasilkan 19 porsi sate tahu. 1 porsinya dapat dijual
dengan harga Rp 4.000,00 maka 19 x Rp 4.000,00 = Rp 76.000,00.
Dalam usaha sate
tahu,
selain mengunakan tahu sebagai
bahan utamanya, juga
diperlukan alat - alat dan bahan yang lain dalam proses
pembuatannya. Berikut ini adalah biaya yang diperlukan dalam proses
pembuatan sate tahu dengan
asumsi tahu yang
digunakan sebesar 30 buah per
produksinya.
a. Peralatan yang digunakan
untuk produksi.
|
NO
|
Jenis Alat
|
Jumlah
(Unit)
|
Harga
(Rp/Unit)
|
Usia
Usaha (th)
|
|
1
|
Penggorengan
|
1
|
25.000
|
5
|
|
2
|
Kompor Gas &
Tabung Gas
|
1
|
200.000
|
5
|
|
3
|
Alat Pembakar
|
1
|
75.000
|
5
|
|
4
|
Alat Penumbuk
|
1
|
25.000
|
5
|
|
5
|
Pisau
|
1
|
10.000
|
2
|
|
6
|
Kipas Angin
|
1
|
75.000
|
-
|
|
7
|
Loyang Plastik
|
2
|
20.000
|
-
|
|
Jumlah
|
430.000
|
Tabel 1. Peralatan
b. Bahan baku yang digunakan dalam sekali produksi.
|
NO
|
Nama Bahan
|
Jumlah
|
Harga
|
|
1
|
Tahu
|
30 Buah
|
10.500
|
|
2
|
Kacang Tanah
|
½ Kg
|
8.000
|
|
3
|
Bawang Putih
|
8 Buah
|
2.000
|
|
4
|
Bawang Merah
|
10 Buah
|
2.000
|
|
5
|
Kecap
|
120 ml
|
1.500
|
|
6
|
Cabai
|
¼ kg
|
3.000
|
|
7
|
Beras
|
½ Kg
|
4.000
|
|
8
|
Tusuk Sate
|
135 buah
|
3.000
|
|
9
|
Daun Jeruk
|
2 Lembar
|
-
|
|
10
|
Garam
|
Secukupnya
|
-
|
|
Jumlah
|
34.000
|
Tabel 2. Bahan dan Bumbu
c. Diskripsi Jalannya Kegiatan
|
NO
|
Hari/
Tanggal
|
Waktu
|
Jenis
Kegiatan
|
|
1
|
Senin
13 november 2017
|
15.00 - selesai
|
Identifikasi
kebutuhan masyarakat membuatSate
Tahu
Membicarakan
waktu dan tempat pelaksanaan ,langkah-langkah pembuatan dalam membuat Sate Tahu
|
|
2
|
Selasa
14 november 2017
|
15.00 -selesai
|
Persiapan kegiatan membuat Sate Tahu
Pelaksanaan kegiatan (Menggoreng, memotong dan membakar)
Evaluasi kegiatan
|
Tabel 3. Diskripsi kegiatan
BAB III
TEMUAN DAN HASIL
A. Temuan / Hasil Evaluasi
Proses
Temuan / hasil evaluasi
proses praktek pembinaan program kemasyarakatan pada bidang pembuatan Sate
Tahu. Dalam praktek pembuatan Sate Tahu ternyata ditemukan beberapa kendala,
seperti pada proses pembuatan lontong yang kurang sesuai dengan harapan, pada
proses pembakaran sate ada yang sampai gosong, tetapi secara garis beras proses
pembuatan Sate Tahu ini dapat berjalan dengan lancar. Dari
hasil evaluasi proses ini mampu menilai cara pembuatan Sate Tahu secara kelompok atau
individu serta mendukung tercapainya program.
B. Temuan
/ Hasil Evaluasi Produk
Dari
kegiatan praktek pembinaan program kemasyarakatan pada bidang pembuatan
Sate Tahu ternyata juga menumbuhkan minat sebagian masyarakat untuk membuat
usaha Sate Tahu. Hal ini tentu sangat bagus sekali karena sesuai dengan apa
yang menjadi tujuan awal kegiatan pembinaan ini.
C. Pembahasan
Metode yang digunakan
adalah penyampaian materi dan praktek secara langsung, jadi hasil / produk yang
dihasilkan juga dapat maksimal. Jika ada kesulitan dalam pembuatannya bisa
bertanya langsung kepada pengusaha Sate Tahu yang telah kami tunjuk. Dengan
adanya kegiatan pembinaan disini khususnya ketrampilan pembuatan Sate Tahu membuat para peserta
bersemangat untuk mengikuti kegiatan ini dan juga mempunyai dampak
positif bagi dirinya sendiri dan desanya. Apa salahnya untuk menciptakan suatu
karya yang bagus dan mengandung nilai yang tinggi apalagi belum ada usaha yang
sejenis di lokasi tersebut.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap orang
berkesempatan untuk berkarya dan berusaha dalam mencukupi kebutuhan hidupnya.
Begitu pula untuk para ibu PKK desa lololakha,kecamatan
gunungsitoli selatan. Dengan diberi
kesempatan untuk mendapatkan pembinaan ini masyarakat sangat antusias untuk
mengikuti kegiatan ini.
B. Saran
Kegiatan Pembinaan
berwawasan kemasyarakat seperti ini hendaknya bisa dikembangkan dan
dilestarikan, agar dapat menghasilkan masyarakat yang kreatif, inovatif dan
terampil. Peran serta pemerintah dalam hal ini sangat diperlukan, oleh karena
itu dari pemerintah dapat melakukan pelatihan-pelatihan semacam ini.
C. Tindak
Lanjut
Tindak lanjut dari
kegiatan ini adalah para peserta yang telah mengikuti pelatihan ini dapat
mandiri membuka usaha dibidang pembuatan sate tahu. Apabila dalam pemasaran
produknya masih kesulitan maka dapat dikonsultasikan dengan ibu-ibu PKK lainnya
serta pihat-pihak terkait.
FORMAT IDENTIFIKASI
CARA MEMBUAT SATE TAHU
Nama mahasiswa : dawati
harefa
Nim : 825389788
Pokjar : Medan
Upbjj : 12/medan
|
No
|
Nama pemuda
|
identitas
|
Minat kegiatan
|
Cita-cita
|
||
|
Jenis kelamin
|
usia
|
pendidikan
|
||||
|
1
|
Meniati halawa
|
P
|
22
|
SMP
|
Membuat sate tahu
|
Guru
|
|
2
|
Yarniat halawa
|
P
|
24
|
SMP
|
Membuat sate tahu
|
Polwan
|
|
3
|
Suryani halawa
|
P
|
25
|
SMP
|
Membuat sate tahu
|
Artis
|
|
4
|
Sarniat halawa
|
P
|
23
|
SMA
|
Membuat sate tahu
|
Wira usaha
|
|
5
|
Niada halawa
|
P
|
21
|
SMA
|
Membuat sate tahu
|
penyanyi
|
Mengetahui
Kepala desa lololakha sekretaris
YUSMAN
HAREFA SELAMAT
HAREFA
INSTRUKTUR MATA
KULIAH
DRS.ZULKIFLI
terimakasih atas informasinya, semoga ke depan bisa terus menulis artikelyang bermanfaat..
ReplyDeleteAplikasi Kasir Restoran Android Offline