BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan
suatu kegiatan dalam rangka melaksanakan kurikulum pada suatu lembaga
pendidikan, agar dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada hakekatnya ingin merubah perilaku,
intelektual dan moral maupun sosial agar bisa mandiri dalam kehidupan di
masyarakat. Dalam mencapai tujuan pendidikan tersebut siswa berinteraksi dengan
lingkungan belajar yang diatur oleh guru melalui proses pembelajaran.
Lingkungan belajar yang diatur
oleh guru, meliputi: tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, metodologi
pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Dalam metodologi pembelajaran, ada
dua aspek yang menonjol, yakni: metode mengajar dan media pembelajaran sebagai
alat bantu pembelajaran. Media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran
merupakan salah satu komponen dalam proses pembelajaran yang harus direncanakan
dan diatur oleh guru dalam kegiatan pembelajaran.
Peran media pembelajaran dalam
metodologi pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas proses
belajar mengajar dengan harapan mampu meningkatkan kualitas hasil belajar
siswa. Sebagai alat bantu pembelajaran, media bisa berperan untuk menunjang
penggunaan metode pembelajaran yang akan diterapkan oleh guru agar penyampaian
bahan belajar bisa lebih efektif dan efisien. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan
hasil-hasil teknologi pada kegiatan pembelajaran. Selain menggunakan alat bantu
yang murah dan sederhana, guru dituntut untuk mampu menggunakan berbagai media
pembelajaran yang canggih dan modern sebagai hasil inovasi ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Disamping mampu menggunakan
alat-alat bantu pembelajaran yang tersedia di sekolah, guru juga dituntut untuk
dapat mengembangkan keterampilan dalam membuat media pembelajaran yang murah
dan sederhana apabila media tersebut belum tersedia di sekolahnya.Dalam upaya
peningkatan peran guru yang professional, seorang guru perlu memahami bahwa
media pembelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.
Fungsi utama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran untuk menunjang
penerapan metode pembelajaran yang telah direncanakan oleh guru sesuai dengan
karakteristik siswa dan bahan belajar yang akan disampaikannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian media pembelajaran ?
2. Apa manfaat media pembelajaran ?
3. Apa karakteristik media pembelajaran ?
4. Apa saja jenis-jenis media pembelajaran
dan apa contoh media pembelajaran ips untuk sd kelas tinggi?
5. Bagaimana kriteria pemilihan media
pembelajaran ?
6. Bagaimana pengembangan media pembelajaran
?
BAB
II
PEMBAHASAN
1.Pengertian
Media Pembelajaran
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan
hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan
alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan
bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru
sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan bersahaja tetapi
merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
Disamping mampu menggunakan
alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan alat-alat
yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan
membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum
tersedia.
Untuk itu guru harus memiliki
pengetahuan yang cukup tentang media pengajaran, yang meliputi (Hamalik, 1994 :
6) :
ü Media sebagai alat komunikasi
guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar
ü Fungsi media dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan
ü Seluk-beluk proses belajar
ü Hubungan antara metode mengajar
dan media pendidikan
ü Nilai atau manfaat media
pendidikan dalam pengajaran
ü Pemilihan dan penggunaan media
pendidikan
ü Berbagai jenis alat dan teknik
media pendidikan
ü Media pendidikan dalam setiap
mata pelajaran
ü Usaha inovasi dalam media
pendidikan.
Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses
belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan
pembelajaran di sekolah pada khususnya.
Kata media berasal dari bahasa
Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau
‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.Apabila
media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau
mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut Media Pembelajaran.
2.Manfaat
Media Dalam Pembelajaran
Dalam suatu proses belajar
mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media
pengajaran. Kedua aspek ini saling
berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi
jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang
harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis
tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung,
dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa
salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar
yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan
diciptakan oleh guru.
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa
pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan
belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Secara umum, manfaat media dalam
proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa
sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebh khusus ada beberapa
manfaat media yang lebih rinci Kemp dan Dayton (1985) misalnya,
mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu :
ü Penyampaian materi pelajaran
dapat diseragamkan
ü Proses pembelajaran menjadi lebih
jelas dan menarik
ü Proses pembelajaran menjadi lebih
interaktif
ü Efisiensi dalam waktu dan tenaga
ü Meningkatkan kualitas hasil
belajar siswa
ü Media memungkinkan proses belajar
dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
ü Media dapat menumbuhkan sikap
positif siswa terhadap materi dan proses belajar Merubah peran guru ke arah
yang lebih positif dan produktif.
Selain beberapa manfaat media
seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton tersebut, tentu saja kita masih
dapat menemukan banyak manfaat-manfaat praktis yang lain. Manfaat praktis media pembelajaran di dalam
proses belajar mengajar sebagai berikut :
ü
Media
pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar
ü
Media
pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan
lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai
dengan kemampuan dan minatnya
ü
Media
pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu
ü
Media
pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang
peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya
interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui
karya wisata. Kunjungan-kunjungan ke
museum atau kebun binatang.
3.Jenis-Jenis
Media Pembelajaran
Media Pembelajaran banyak sekali
jenis dan macamnya. Mulai yang paling
kecil sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal harganya. Ada media yang dapat dibuat oleh guru
sendiri, ada media yang diproduksi pabrik.
Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung dapat kita manfaatkan,
ada pula media yang secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan
pembelajaran.
Meskipun media banyak ragamnya,
namun kenyataannya tidak banyak jenis media yang biasa digunakan oleh guru di
sekolah. Beberapa media yang paling
akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak (buku). selain itu banyak juga sekolah yang telah
memanfaatkan jenis media lain gambar, model, dan Overhead Projector (OHP) dan
obyek-obyek nyata. Sedangkan media lain
seperti kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai), program pembelajaran
komputer masih jarang digunakan meskipun sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi
sebagian besar guru.
Anderson
(1976) mengelompokkan media menjadi 10 golongan sbb :
No
|
Golongan Media
|
Contoh dalam Pembelajaran
|
I
|
Audio
|
Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
|
II
|
Cetak
|
Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
|
III
|
Audio-cetak
|
Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
|
IV
|
Proyeksi visual diam
|
Overhead transparansi (OHT), Film bingkai (slide)
|
V
|
Proyeksi Audio visual diam
|
Film bingkai (slide) bersuara
|
VI
|
Visual gerak
|
Film bisu
|
VII
|
Audio visual gerak
|
Audio Visual gerak, film gerak bersuara, video/VCD, televisi
|
VIII
|
Obyek fisik
|
Benda nyata, model, specimen
|
IX
|
Manusia dan lingkungan
|
Guru, Pustakawan, Laboran
|
X
|
Komputer
|
CAI (Pembelajaran berbantuan komputer), CBI (Pembelajaran
berbasis komputer).[7]
|
4.Pemilihan
Media Pembelajaran
Beberapa penyebab orang memilih
media antara lain adalah :
a.
bermaksud mendemosntrasikannya seperti halnya pada kuliah tentang media
b.
merasa sudah akrab dengan media tersebut,
c. ingin memberi gambaran atau penjelasan yang
lebih kongkrit
d.
merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukannya.
Jadi dasar pertimbangan untuk memilih media
sangatlah sederhana, yaitu memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang
diinginkan atau tidak. Mc. Connell
(1974) mengatakan bila media itu sesuai pakailah “If The Medium Fits, Use It!”
Dari segi teori belajar, berbagai
kondisi dan prinsip-prinsip psikologi yang perlu mendapat pertimbangan dalam
pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut :
1. Motivasi
2. Perbedaan individual
3. Tujuan pembelajaran
4. Organisasi isi
5. Persiapan sebelum belajar
6. Emosi
7. Partisipasi Umpan balik
8. Penguatan (reinforcement)
9. Latihan dan pengulangan
10. Latihan dan pengulangan
11. Penerapan.
5.Fungsi
dan manfaat media pembelajaran
Media pengajaran digunakan dalam
rangka upaya peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan
belajar-mengajar. Oleh karena itu harus diperhatikan prinsip-prinsip
penggunaanya antara lain:
1. Penggunaan media pengajaran
hendaknya dipandang sebagai bagian integral dari suatu sistem pengajaran dan
bukan hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan
bila dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu.
2.
Media
pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang digunakan dalam
usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar-mengajar.
3.
Guru
hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu media pengajaran yang
digunakan.
4.
Guru
seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan suatu media pengajaran.
5.
Penggunaan
media pengajaran harus diorganisir secara sistematis bukan sembarang
mengunakannya.
6.
Jika
sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari macam media, maka guru
dapat memanfaatkan multi media yang menguntungkan dan memperlancar proses
belajar-mengajar dan juga dapat merangsang siswa dalam belajar.
Beberapa
syarat umum yang harus dipenuhi dalam pemanfaatan media pengajaran dalam PBM,
yakni:
a) Media pengajaran yang digunakan
harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
b)
Media
pengajaran tersebut merupakan media yang dapat dilihat atau didengar.
c)
Media
pengajaran yang digunakan dapat merespon siswa belajar.
d)
Media
pengajaran juga harus sesuai denga kondisi individu siswa.
e) Media pengajaran tersebut
merupakan perantara (medium) dalam proses pembelajaran siswa.
Penggunaan
media pengajaran seharusnya mempertimbangkan beberapa hal berikut ini:
a) Guru harus berusaha dapat
memperagakan atau merupakan model dari suatu pesan (isi pelajaran) disampaikan.
b)
Jika
objek yang akan diperagakan tidak mungkin dibawa ke dalam kelas, maka kelaslah
yang diajak ke lokasi objek tersebut.
c)
Jika
kelas tidak memungkinkan dibawa ke lokasi objek tersebut, usahakan model atau
tiruannya.
d)
Bilamana
model atau maket juga tidak didapatkan, usahakan gambar atau foto-foto dari
objek yang berkenaan dengan materi (pesan) pelajaran tersebut.
e)
Jika
gambar atau foto juga tidak didapatkan, maka guru berusaha membuat sendiri
media sederhana yang dapat menarik perhatian belajar siswa.
f) Bilamana media sederhana tidak
dapat dibuat oleh guru, gunakan papan tulis untuk mengilustrasikan objek atau
pesan tersebut melalui gambar sederhana dengan garis lingkaran
6.fungsi
media pembelajaran
Istilah media mula-mula dikenal
dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids (alat
bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi
pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan
nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran).
Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf “e” merupakan
singkatan dari “elektronik”. Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik,
meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai
bahan ajar online.
Levie & Lents (1982)
mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
1. Fungsi atensi,
2.
Fungsi
afektif,
3.
Fungsi
kognitif,
4.
Fungsi
kompensatoris.
1. Fungsi Atensi
Fungsi atensi media visual
merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal
pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu
merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka
tidak memperhatikan. Media gambar khususnya gambar yang diproyeksikan melalui
overhead projector dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada
pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk
memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
2. Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari
tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar.
Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi
yang menyangkut masalah social atau ras.
3. Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media visual
terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual
atau gambar memperlancar pencapaiaan tujuan untuk memahami dan mengingat informasi
atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4. Fungsi Kompensatoris
Fungsi kompensatoris media
pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan
konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata
lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan
lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau
disajikan secara verbal.
Media pembelajaran, menurut Kemp
& Dayton (1985:28), dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu
digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar
jumlahnya, yaitu:
ü Memotivasi minat atau tindakan,
ü Menyajikan informasi,
ü Memberi instruksi.
Untuk memenuhi fungsi motivasi,
media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil
yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa atau
pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara
sukarela, atau memberikan subangan material). Pencapaian tujuan ini akan
memperngaruhi sikap, nilai, dan emosi.
Untuk tujuan informasi, media
pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan
sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi
sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang.
Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika
mendengar atau menonton bahan informasi, para siswa bersifat pasif. Partisipasi
yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan
mereka secara mental, atau terbatas pada perasaan tidak/kurang senang, netral,
atau senang.
Media berfungsi untuk tujuan
instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan
siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata
sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih
sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat
menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan, media pembelajaran
harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan
perorang siswa.
7.Manfaat
media pembelajaran secara umum
Secara
umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
a) Memperjelas penyajian pesan agar
tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan
belaka).
b)
Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:Penggunaan media
pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam
hal ini media pendidikan berguna untuk:
c)
Konsep
yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat di
visualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain.
d)
Objek
yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model,
diagram, dan lain-lain, dan Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu
bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun
secara verbal;
e)
Gerak
yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau
high-speed photography;
f)
Objek
yang kecil-dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar; Objek
yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film,
atau model;
g)
Menimbulkan
kegairahan belajar
h)
Memungkinkan
interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan
kenyataan;
i)
Memungkinkan
anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
Dengan
sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman
yang berbeda,, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk
setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus
diatasi sendiri. Hal ini akan lebih
sulit bila latar belakan lingkungan guru dengan siswa juga berbeda.
Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya
dalam:
ü Memberikan perangsang yang sama;
ü Mempersamakan pengalaman;
ü Menimbulkan persepsi yang sama.
Dale (1969:180) mengemukakan
bahwa bahan-bahan audio-visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru
berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan guru-siswa tetap merupakan
elemen paling penting dalam system pendidikan modern saat ini. Guru harus
selalu hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja
agar manfaat berikut ini dapat terealisasi:
ü Meningkatkan rasa saling
pengertian dan simpati dalam kelas;
ü Membuahkan perubahan signifikan
tingkah lalu siswa;
ü Menunjukkan hubungan antar mata
pelajaran dan kebutuhan dan minta siswa dengan meningkatnya motivasi belajar
siswa;
ü Membawa kesegaran dan variasi
bagi pengalaman belajar siswa;
ü Membuat hasil belajar lebih
bermakna bagi berbagai kemampuan siswa;
ü Mendorong pemanfaatan yang bermakna
dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif
yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar;
ü Memberikan umpan balik yang
diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka
pelajar;
ü Melengkapi pengalaman yang kaya
dengan pengalaman itu konsep-konsep yang berkala dapat kembangkan;
ü Memperluas wawasan dan pengalaman
siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi
yang tepat;
ü Meyakinkan diri bahwa urutan dan
kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan
system gagasan yang bermakna.
ü
Sudjana
dan Rivai (1992;2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar
siswa, yaitu:
ü Pembelajaran akan lebih menarik
perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; Bahan pembelajaran
akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan
memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;
ü Metode mengajar akan lebih
bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata
oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi
kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran;
ü Siswa dapat lebih banyak
melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi
juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan,
memerankan, dan lain-lain.
Encyclopedei
of Educational Research dalam Hamalik (1994:15) merincikan manfaat media
pendidikan sebagai berikut:
ü Meletakkan dasar-dasar yang
konkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme. Memperbesar
perhatian siswa.
ü Meletakkan dasar-dasar yang
penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih
mantap.
ü Memberikan pengalaman nyata yang
dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.
ü Menumbuhkan pemikiran yang
teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.
ü Membantu tubuhnya pengertian yang
dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
ü Memberikan pengalaman yang tidak
mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang
lebih baik.
8.
Sumber Belajar
A. Pengertian sumber belajar
Edgar Dale (1969) seorang ahli
pendidikan mengemukakan sumber belajar adalah, ‘ segala sesuatu yang dapat
dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang.’ Pendapat lain dikemukakan
oleh Association Educational Comunication and Tehnology AECT (1977) yaitu ‘
berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang
dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi
sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.
Kedua pengertian tersebut
menunjukkan bahwa pada hakikatnya sumber belajar begitu luas dan kompleks,
lebih dari sekedar media pembelajaran. Segala hal yang sekiranya diprediksikan
akan mendukung dan dapat dimanfaatkan untuk keberhasilan pembelajaran dapat
dipertimbangkan menjadi sumber belajar. Dengan pemahaman ini maka guru bukanlah
satu-satunya sumber tetapi hanya salah satu saja dari sekian sumber belajar
lainnya.
Dengan demikian dapat disimpulakan
bahwa Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data,
orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar,
baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta
didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
B. Jenis – Jenis Sumber Belajar
Dari pengertian sumber
belajar melahirkan beberapa pembagian
jenis sumber belajar. Ada yang membagi menjadi enam jenis sumber belajar yaitu
ü sumber berupa pesan.
ü manusia,
ü Peralatan
ü teknik/metode
ü lingkungan/setting.
Secara
garis besarnya, terdapat dua jenis sumber belajar yaitu:
ü Sumber belajar yang dirancang
(learning resources by design), yakni sumber belajar yang secara khusus
dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk
memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
ü Sumber belajar yang
dimanfaatkan(learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang
tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat
ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Dari
kedua macam sumber belajar, sumber-sumber belajar dapat berbentuk :
ü pesan: informasi, bahan ajar;
cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya
ü orang: guru, instruktur, siswa,
ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, tokoh karier dan
sebagainya
ü bahan: buku, transparansi, film,
slides, gambar, grafik yang dirancang untuk pembelajaran, relief, candi, arca,
komik, dan sebagainya;
ü alat/ perlengkapan: perangkat
keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD, kamera, papan tulis, generator,
mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan sebagainya;
ü pendekatan/ metode/ teknik:
disikusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi, permainan, sarasehan,
percakapan biasa, diskusi, debat, talk shaw dan sejenisnya
ü lingkungan: ruang kelas, studio,
perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko, museum, kantor dan sebagainya.
ü Berbagai jenis sumber belajar
tersebut, pada dasarnya tidak boleh dilihat secara parsial. Hendaknya dipandang
sebagai satu kesatuan yang utuh dalam sebuah proses pembelajaran.
ü Semua jenis sumber belajar yang
memang sesuai, perlu dipertimbangkan demi tercapainya pembelajaran lebih baik.
Dengan demikian diharapkan akan berdampak positif terhadap hasil pembelajaran.
C. Fungsi Sumber Belajar Dalam Pendidikan
Sumber belajar memiliki fungsi :
a)
Meningkatkan
produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat laju belajar dan
membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan (b) mengurangi
beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan
mengembangkan gairah.
b)
Memberikan
kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara: (a)
mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan (b) memberikan kesempatan
bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
c)
Memberikan
dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a) perancangan
program pembelajaran yang lebih sistematis; dan (b) pengembangan bahan
pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
d)
Lebih
memantapkan pembelajaran, dengan jalan: (a) meningkatkan kemampuan sumber
belajar; (b) penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
e)
Memungkinkan
belajar secara seketika, yaitu: (a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran
yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit; (b)
memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
f) Memungkinkan penyajian
pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus
batas geografis.
Fungsi-fungsi di atas sekaligus
menggambarkan tentang alasan dan arti penting sumber belajar untuk kepentingan
proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa.
D. Ktiteria Memilih Sumber Belajar
Dalam memilih sumber belajar
harus memperhatikan kriteria sebagai berikut:
(1) ekonomis: tidak harus
terpatok pada harga yang mahal
(2) praktis: tidak memerlukan
pengelolaan yang rumit, sulit dan langka
(3) mudah: dekat dan tersedia di
sekitar lingkungan kita;
(4) fleksibel: dapat dimanfaatkan
untuk berbagai tujuan instruksional dan
(5) sesuai dengan tujuan:
mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi
dan minat belajar siswa.
BAB
III
PENUTUP
A.Kesimpulan
bahwa
media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi
tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah
pada khususnya.
Kata media berasal dari bahasa
Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau
‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.Apabila
media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau
mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut Media Pembelajaran.
Dalam suatu proses belajar
mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media
pengajaran. Kedua aspek ini saling
berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi
jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang
harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis
tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung,
dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa
salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar
yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan
diciptakan oleh guru.
Levie & Lents (1982)
mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
ü Fungsi atensi,
ü Fungsi afektif,
ü Fungsi kognitif,
ü Fungsi kompensatoris.
Sumber belajar (learning
resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang
dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun
secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan
belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
Dari pengertian sumber
belajar melahirkan beberapa pembagian
jenis sumber belajar. Ada yang membagi menjadi enam jenis sumber belajar yaitu
ü sumber berupa pesan.
ü manusia,
ü Peralatan
ü teknik/metode
ü lingkungan/setting.
DAFTAR PUSTAKA
Azhar Arsyad,
Media Pengajaran, (Jakarta :
Raja Grafindo Persada, 2000) h. 2
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta :
Raja Grafindo Persada, 2007). h. 4
Media
Pembelajaran,
(Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003). h. 17
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta :
Raja Grafindo Persada, 2007), h.27
Media
Pembelajaran, (Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003). h. 22
Arief S. Sadiman, et
al. Media
Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 84
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta :
Raja Grafindo Persada, 2007), hal.74